
Minggu, 26/05/2002
Upaya
Menghasilkan "Pendeta Excellent"
Apa sih yang
sebenarnya dibayangkan oleh pimpinan Sinode GKI SW Jabar mengenai
seorang pendeta?
Menurut Ketua BPMSW GKI SW Jabar, Pdt.
Kuntadi Sumadikarya, MTh, Pendeta GKI haruslah merupakan seorang Pendeta
yang excellent. “Karena dalam Visi 2003, kita sedang
mengupayakan gereja yang excellent, maka Pendetanya juga harus excellent,”
tuturnya.
Hal itu diiyakan juga oleh Pdt. Robby.
“Ada upaya serius dari pihak sinode untuk menangani urusan kualitas
ini,” tegasnya. Yang jelas, menurutnya, upaya itu akan dilakukan
secara menyeluruh (integrated). Ada dua belas tahap penilaian
yang akan diberlakukan sejak seorang Calon Pendeta hendak masuk STT (Sekolah
Tinggi Teologi) hingga memasuki masa emeritasi. Semuanya didasarkan atas
kinerja Pendeta yang bersangkutan. “Dengan pendekatan seperti itu,
kami berharap efek-efek negatif dari pandangan tentang senioritas (di
mana Pendeta senior lebih memiliki pengaruh—red.) dan sikap like
or dislike, dapat dikurangi,” jelas mereka. Tentu saja tuntutan
yang semakin berat ini perlu diimbangi juga dengan pembinaan dan
pelatihan yang lebih serius.
Sementara itu, selain menangani para
pengerja yang ada, dijelaskan bahwa Badan Bina Pengerja (BBP) juga
memberi perhatian kepada urusan recruiting calon mahasiswa
teologi. “Kami berupaya memperluas cakupan recruiting, namun
akan memperketat proses seleksinya,” jelas Pak Robby. Dengan begitu
diharapkan dapat diperoleh calon mahasiswa dengan kualitas yang baik.
Yang dimaksud kualitas di sini antara lain, kemampuan, sikap, dan
nilai-nilai yang mereka miliki. BBP mengaku, mereka sudah memiliki
metode yang dapat diterapkan guna memperoleh calon-calon yang
berkualitas.
Kita sebagai warga GKI tentunya berharap,
para pengerja di masa yang akan datang dapat menunjukkan kinerja
pelayanan yang terbaik, semata-mata demi kemuliaan Tuhan.
(har/jha) |