:: home :: index ::

 

Minggu, 03/11/2002
 

Diriku:
Buaya

Seorang murid mencari guru, yang bisa menuntun dia ke jalan kesucian: Ia datang di sebuah ashram dipimpin oleh seorang guru, yang kecuali mempunyai nama tenar karena suci, juga seorang penipu. Tetapi orang pencari itu tidak tahu akan hal ini.

“Sebelum aku menerima kamu sebagai muridku,” kata guru, “Aku harus menguji ketaatanmu. Ada sungai mengalir di dekat ashram, dihuni banyak buaya. Aku mau kamu menyeberangi sungai itu melewati air.”

Begitu besar percaya si murid muda ini, hingga ia tepat melakukan itu: Ia berjalan mengarungi air sambil berteriak, “Segala kehormatan kepada kuasa guruku!” Guru heran bahwa orang itu berjalan dari tepian ke tepian tidak terganggu.

Ini meyakinkan guru, bahwa ia lebih dari orang suci seperti yang ia gambarkan sendiri. Maka ia memutuskan memberi pertunjukan kuasanya kepada para murid untuk mengharumkan namanya sebagai orang suci. Ia masuk ke dalam sungai sambil berseru, “Segala kehormatan bagiku! Segala kehormatan bagiku!” Buaya-buaya segera menangkap dia dan memangsanya.


Sumber:
Anthony de Mello, Doa Sang Katak 1, Kanisius, 1990.


::
home ::
index ::

 

: Kirim Berita Anda : Kontak Webservant :

Copyright ©1999-2002, Gereja Kristen Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Address: Jl. Gading Indah III NF-1/20, Kelapa Gading Permai, Jakarta, Indonesia.
Phone: 62 21 4530971 : Fax: 62 21 4502814