:: home :: index ::

 

Minggu, 27/10/2002
 

Agama:
Bulan dalam Bejana

Pujangga Awhadi dari Kerman duduk di serambi pada waktu malam, membungkuk di atas bejana. Sufi Sams-e Tabrizi kebetulan lewat. “Engkau itu sedang apa?” tanyanya kepada pujangga.

“Mengamati bulan dalam air di bejana,” jawabnya.

“Nanti kamu malah patah leher. Mengapa tidak langsung memandang bulan di langit?”

Kata-kata tidak tepat menggambarkan kenyataan. Orang mengira tahu apa itu Taj Mahal, karena sudah ditunjukkan sepotong marmer dan diberi tahu: Taj Mahal itu hanya kumpulan potongan-potongan seperti itu. Orang lain yakin bahwa, karena sudah lihat air Niagara dalam botol, ia tahu air terjun Niagara itu seperti apa.

“Bayi manis itu anakmu!”

“Itu belum apa-apa. Kamu harus lihat fotonya!”


Sumber:
Anthony de Mello, Doa Sang Katak 1, Kanisius, 1990.


::
home ::
index ::

 

: Kirim Berita Anda : Kontak Webservant :

Copyright ©1999-2002, Gereja Kristen Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Address: Jl. Gading Indah III NF-1/20, Kelapa Gading Permai, Jakarta, Indonesia.
Phone: 62 21 4530971 : Fax: 62 21 4502814