Agama:
Pantulan
Orang mabuk gentayangan
menyebrangi jembatan semalam. Ia berjumpa sobatnya. Keduanya
membungkuk menggelendot di jembatan dan mulai berbicara sebentar.
“Di bawah sana itu apa?”
tanya yang mabuk tiba-tiba.
“Itu bulan,” kata sobatnya.
Yang mabuk melihat lagi,
menggelengkan kepala kurang percaya lalu berkata, “Baik. Baik.
Tetapi bagaimana aku sampai di atas sini?”
Kita hampir tak pernah melihat
kenyataan.
Yang kita lihat itu pantulannya
dalam bentuk perkataan dan
pemikiran
yang lalu terus kita anggap sebagai kenyataan.
Dunia di mana kita hidup itu
sebagian besar bangunan
pikiran.
Orang yang dimakan kata-kata
hidup dari kata-kata
akan hancur tanpa itu semua.
|