Kesadaran:
Gelandangan
Seorang gelandangan masuk kantor
orang kaya, minta derma.
Orang tadi memanggil
sekretarisnya dan berkata: “Engkau lihat orang miskin celaka
itu di sini? Lihat itu, jari kakinya mencuat keluar dari sepatu,
celananya kusut, lihat bajunya kumuh. Jelas orang ini tidak
cukur, tidak mandi, tidak makan cukup berhari-hari. Pilu hatiku
melihat orang begitu sengsara — maka, KELUARKAN DIA DARI SINI,
CEPAT!”
Orang hanya punya puntung ganti
tangan dan kaki meminta-minta di pinggir jalan.
Hatiku tertusuk pertama kali
aku melihatnya, dan aku memberinya derma.
Kedua kalinya, kukurangi
pemberianku.
Ketiga kalinya, dengan darah dingin ia kuserahkan kepada polisi
karena mengemis di tempat umum dan menjadi beban bagi masyarakat.
|