:: home :: index ::

 

Minggu, 26/05/2002
 

Agama:
Lepaskan!

Seorang ateis jatuh dari tebing curam. Meluncur ke bawah, ia menyangkut pada cabang pohon kecil. Di sana ia tergantung antara langit di atas dan cadas seribu kaki di bawah; ia tahu tidak akan bisa tahan lebih lama lagi.

Lalu ia menemukan suatu gagasan. “Tuhan!” serunya dengan sekuat tenaga.

Diam. Tidak ada yang menjawab.

"Tuhan!” teriaknya lagi, “Kalau Engkau ada, tolonglah aku, dan aku berjanji akan percaya padaMu dan mengajar orang lain untuk percaya.”

Diam lagi… Dan ia hampir terlepas dari cabang kepanikan, ketika ia mendengar suara dahsyat mengguntur di tengah jurang. “Itu kata mereka semua, kalau dalam bahaya!”

“Tidak, Tuhan! Tidak!” teriaknya, timbul harapan sekarang. “Aku tidak seperti yang lain. Mengapa, karena aku sudah mulai percaya, Engkau lihat, sebab aku mendengar suaraMu sendiri. Kini hanya tinggal menyelamatkan aku dan aku akan mewartakan namaMu sampai ke ujung bumi.”

“Baiklah,” kata suara itu, “Aku akan menyelamatkan engkau. Lepaskan cabang itu.”

“Lepaskan cabangnya?” teriak orang itu kalap, “Kau kira, aku gila?”

Dikatakan, bahwa ketika Musa melemparkan tongkatnya ke Laut Merah, mujizat yang diharapkan belum datang. Hanya ketika orang pertama menceburkan diri ke dalam laut, gelombang-gelombang menyisih, dan air membelah diri memberi jalan kering kepada orang Yahudi.


Sumber:
Anthony de Mello, Doa Sang Katak 1, Kanisius, 1990.


::
home ::
index ::

 

: Kirim Berita Anda : Kontak Webservant :

Copyright ©1999-2002, Gereja Kristen Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Address: Jl. Gading Indah III NF-1/20, Kelapa Gading Permai, Jakarta, Indonesia.
Phone: 62 21 4530971 : Fax: 62 21 4502814