:: home :: index ::

 

Minggu, 16/12/2001
 

Para Ahli

Hidup Rohaniku seluruhnya diambil alih oleh para ahli. Kalau aku ingin belajar berdoa, aku pergi kepada seorang pembimbing rohani. Untuk menemukan kehendak Tuhan, aku pergi kepada seorang pembimbing retret. Untuk mendalami Kitab Suciku, aku pergi kepada seorang ahli Kitab Suci. Untuk mengetahui apakah aku telah berdosa atau tidak, aku pergi kepada ahli teologi moral. Dan untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosaku, aku pergi kepada Imam.

Seorang raja pribumi di kepulauan Pasifik Selatan mengadakan perjamuan untuk menyambut seorang tamu istimewa dari Barat.

Ketika tiba waktunya untuk menghormati sang tamu, sri raja tetap duduk di lantai saja; sedangkan seorang ahli pidato, yang memang disiapkan untuk maksud ini, menyanjung-nyanjung sang tamu dengan kata-kata hebat.

Seusai pidato yang berkobar-kobar itu, sang tamu bangkit berdiri, untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada raja. Sri raja menahannya dengan isyarat. “Jangan ba-ngun,” katanya, “saya sudah menyiapkan seorang ahli pidato bagi anda juga. Di pulau kami, kami beranggapan bahwa bicara di muka umum tidak boleh dilakukan oleh orang-orang amatir.”

Aku jadi bertanya-tanya: apakah Tuhan akan berkenan kalau aku sendiri menjadi lebih amatir dalam hubunganku dengan dia?


Sumber:
Anthony de Mello, Burung Berkicau, Cipta Loka Caraka, 1984


::
home :: index ::

 

: Kirim Berita Anda : Kontak Webservant :

Copyright ©1999-2002, Gereja Kristen Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Address: Jl. Gading Indah III NF-1/20, Kelapa Gading Permai, Jakarta, Indonesia.
Phone: 62 21 4530971 : Fax: 62 21 4502814